Sunday, September 17, 2017

Kuis #2 Bahasa Indonesia

Kuis bagian kedua 2# untuk Novel Sengsara Membawa Nikmat karya Tulis Sutan Sati
Rayhan Arazi
Bab 9: Pertolongan dan Kalung Berlian
a.        Bagaimana Turigi bisa menjadi orang tahanan? Jelaskan!
Turigi menjadi orang tahanan selama hidupnya karena ia telah terdakwa membunuh kepala negeri, ketika terjadi kerusuhan di tempat Turigi 12 tahun yang lalu.
b.             Menurutmu, mengapa Turigi mau membantu Midun?
Turigi ingin membantu Midun karena menurutnya Midun merupakan anak yang bertingkah baik dan sopan juga. Menurutnya juga tidak pantas Midun dibiarkan, seorang anak muda sesudah disiksa ia disuruh berkelahi dengan 3 orang, sangat tidak adil menurutnya.
c.          Bagaimana pertemuan Midun dan Lenggang di penjara? Bagaimanakah sikap Midun terhadap Lenggang? Uraikan kronologinya!
            Midun dan Lenggang bertemu di penajara, saat Lenggang sedang tinggal sementara selagi Ia menunggu kapal untuk menuju ke penajaranya. Saat Midun sedang berbicara dengan Turigi, ia melihat Lenggang, Ia pun menceritakannya kepada Turigi. Turigi pun berkata kepada Midun, kenapa tidak dilawan saja sebagai dendam kamu.

Midun tidak melakukannya, karena ia masih memiliki belas kasih, dan juga Ia berkata kepada Turigi bahwa yang dilakukan Lenggang kepadanya bukanlah hal pribadi tetapi karena uang. Lenggang pada saat itu berkelahi dengan Ganjil, Midun pun datang membantunya. Lenggang merasa sangat malu, ia meminta maaf sebesar-besarnya, dan menjelaskan bahwa kacaklah yang menyuruhnya. Akhirnya ia pun pergi ke tempat tujuannya.
d.  Kalau kamu di posisi Midun dan menemukan sebuah kalung berlian, akankah kamu bersikap sama seperti Midun atau sebaliknya? Jelaskan!
            Kalau saya dalam posisi Midun, yang sudah terkena banyak cobaan dari Allah. Sudah dipenjara, dimusuhi, dilawan, sehingga sengsara, saya akan ambil itu berlian, beranggapan bahwa itu nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Tetapi hanya kalau saya benar-benar tidak tahu siapa pemilik kalung berlianya.
e.         Uraikan perkenalan Midun dan Halimah, serta bagaimana mereka menjalin hubungan persahabatan!
            Midun dan Hamilah bertemu saat Midun sempat mengembalikan kalung miliknya yang hilang. Ia pun lama – kelamaan berteman dan jadi sahabat. Dari sahabat ia pun mulai tertarik dengannya. Ia pun membantu Hamilah yang sedang terkena masalah.
f.           Apa yang menyebabkan Halimah begitu mempercayai Midun untuk menolongnya?
            Karena Midun adalah anak yang baik dan sopan, terlihat dari sikap yang ditunjukan saat bertemu dengan ibu Hamilah dan mengembalikan barangnya yang hilang. Tidak hanya itu, jarang – jarang sekali mereka melihat tahanan yang begitu jujur dan sopan baik terhadapnya, maka karena itu Hamilah pun percaya kepadanya.
Bab 10: Lepas dari Hukuman
a.         Apakah setelah lepas dari hukuman, Midun langsung pulang ke kampungnya? Mengapa?
            Sehabis Ibu Halimah meninggal, Midun membantu Halimah untuk pergi ke Bogor, ke tempat tinggal bapak kandungnya. Di sana Hamilah akan tinggal.
b.  Siapakah Pak Karto? Apa hubungan beliau dengan Midun "Bahaya apakah yang menimpa Halimah? Jika saya tidak tolong, kasihan gadis itu....”
            Saat menjadi tahanan, Midun bekerja dengan Pak Karto dimana saat itu ia mangantarkan cucian baju. Hubungan beliau dengan Midun dimulai dari situ, hingga ia pun sehabis keluar dari penjara, ia tinggal sementara dengan Pak Karto, dimana ia pun ikut membantu Hamilah agar dapat pergi ke Betawi.
c.         Jelaskan tentang bahaya yang akan menimpa Halimah, jika Midun tidak menolongnya!
            Bahaya yang akan menimpa Halimah jika ia tidak dibantu Midun adalah ia akan diperlakukan tidak semena-mena, oleh bapak tirinya yang sudah jatuh cinta dengannya, begitu juga pamannya.


d.  Apa isi surat Midun kepada kedua orangtuanya?
            Surat Midun yang diberikan kepada kedua orangtuanya berisi tentang perjalanan Midun. Ia memberi tahu kepada orangtuanya bahwa ia tidak akan pulang, melainkan akan pergi ke tanah jawa. Ia meminta maaf atas kesalahan – kesalahannya jika ada yang membebankan, dan juga ia menitip salam kepada orang – orang terdekatnya, Maun, Hajji Abbas, Pendekar Sutan. Dan juga mengetahui keadaan hubungan dia dengan kacak sedang buruk sekali, semakin bahaya jika ia pulang ke kampong, ia pun berkata bahwa jika keadaan sudah baik, ia pun akan pulang.
Bab 11: Meninggalkan Tanah Air
Mendengar perkataan "nyawa dan badan" itu, hati anak muda yang alim dan saleh itu berdebar jua....”
a.        Menurutmu, mengapa hati Midun berdebar setelah mendengar perkataan Halimah?  
            Karena Hamilah mengatakan bahwa ia sangatlah percaya kepadanya, sampai nyawa dan badan ia pun serahkan kepadanya, menunjukan sebegitu besar ia percaya keapadanya
b. Deskripsikan secara ringkas kehidupan Halimah dan mendiang ibunya setelah ayahnya menikah lagi dan akhirnya ayahnya menceraikan mendiang ibunya?
            Ayah kandung Hamilah merupakan seorang Raden yang dapat berbagai tradisi salah satu contohnya menikah lagi. Ia pun menikah lagi karena terpaksa. Ia pun menikah lagi, ibu Halimah tidak dapat berbuat, ia terpaksa menerimanya saja. Hari makin lama ayah Halimah berubah dari hari ke hari, marah – marah ia tanap alasan, keadaan makin memburuk, kehidupan di rumah sudah tidak teratur, belanjaan sudah tidak jelas, maka dari itu Ibu Halimah pun memutuskan untuk bercerai dengannya hingga ia pun bersama Halimah pergi ke Betawi untuk tinggal di sebuah pondok dan mencari kerja.
c.          Apa isi dan pesan moral dari kutipan kedua pantun berikut?
Pisang emas bawa berlayarmasak sebiji di atas peti.Utang emas boleh dibayar Utang budi dibawa mati.Pulau Pandan jauh di tengah, di balik Pulau Angsa Dua. Hancur badan dikandung tanah budi baik terkenang jua."
     Hutang Budi tidak bisa dibayar dengan uang, dan akan dibawa sampai mati
d. Apa pesan mendiang ibu Halimah, sebelum beliau meninggal?
Pesan ibunya kepada Halimah agar ia menjaga diri, “Jagalah dirimu, Halimah!”
e.         Apa yang diceritakan Midun kepada Halimah tentang Fatimah anak Nabi Muhammad saw? Uraikan!
Yang diceritakan oleh Midun kepada Halimah merupakan cerita mengenai Fatimah anak Nabi Muhammad saw. Dimana Fatimah memiliki suami bernama Saidina Ali. Namun suaminya, ingin beristri lagi lagi, Fatimah pun rela menerimanya. Di luar terlihat biasa – biasa saja, tapi ternyata dalam hatinya sudah hancur. Dia mencertiakan bagaimanana besarnya hati Fatimah menerima kenyataan yang begitu pahit, begitu sukar didapat. Sungguh perempuan – perempuan yang bebuat hal buruk bukan sepenuhnya salahnya, maka begitu rentan hubungan suami istri itu. Maka iman pun harus dijaga. 
f.           Tuliskan bukti profiled principled dan attitude integrity yang diterapkan Midun pada bab ini!
Profile Principled: Dia principled dengan bagaimana ia ikut membantu Halimah dalam perjalanan yang  begitu jauh dan lama ke tanah jawa, hanya untuk membantunya, bukan karena uang. Dan juga bagaimana ia merantau pula ke tanah Betawi untuk mencari uang.


Sunday, September 10, 2017

Analisa Novel Sengsara Membawa Nikmat (Bab 5)

Analisa Novel Sengsara Membawa Nikmat (Bab 5: Berkelahi)



Alur Cerita Bab 5

Pada Bab ini, menceritakan bagaimana Midun mengalami perkelahian dengan Kacak hanya karena Midun membantu Istri kacak yang sedang terbawa oleh air deras di sungai ketika ia sedang lagi bermandi. Tetapi Kacak tidak berterima kasih, ia hanya mempermasalahkan bagaimana perbuatan Midun itu Zina, padahal yang Midun lakukan adalah hanyalah membantu. Akhirnya, mereka pun berkelahi, pukul-pukulan. Midun pun terkena imbasnya dan diberi hukuman untuk menjaga malam. Banyak sekali orang – orang yang tidak setuju dengan keputusan tersebut, karena tidak adil untuk Midun, namun keputusan itu sudah tidak bisa dirubah lagi, sehingga ia pun harus menjalankannya. Ketika menjaga malam, Midun dibantu oleh beberapa Murid dari Pendekar Sutan, dan Hajji Abbas pun ikut membantu menjaga malam. Mereka pun menjaga malam, sampai ketika mendengar dan melihat adanya maling di rumah istri kacak, mengetahui bahwa Kacak sedang tidak ada di rumah, ia sedang berada pada tempat lain. Lalu mereka semua mengepung rumahnya, sampai maling – malingnya pun keluar dan mereka berkelahi. Hajji Abbas sedang tidak ada di situ. Maun sempat menendang salah satu kaki maling yang kabur, hingga maling tersebut bertemu dengan hajji Abbas, dimana dengan refleksnya ia pukul maling tersebut, tetapi anehnya, maling tersebut berteriak bahwa ia adalah Kacak, sehingga ketika mereka semua balik, Hajji Abbas menceritakan hal tersebut kepada keluarga Midun dan Pendekar Sutan dan lain- lain. Diantara maling yang dilawan oleh Midun dan kawan-kawannya adalah Ma Attang, dikenal sebagai jagoan silat dan dari dulu sudah dikenal telah melakukan banyak sekali kejahatan. Sementara itu mereka pun kaget mendengarnya, dan menyimpan ini sebagai rahasia diantara mereka saja.


Permasalahan pada cerita di Bab ini:

Permasalahan pada bab ini mempermasalahkan masalah antara tidak lain dari Midun dan Kacak, yang seperti biasa Midun hanya ingin membantu, tetapi ia yang terkena salah. Dari ini, mereka pun mendapatkan sesuatu yang aneh dari Kacak, bahwa ketawan oleh Hajji Abbas bahwa salah satu maling tersbut merupakan kacak, sehingga membuat mereka bertanya-tanya, apa yang membuat kacak seperti itu, maka dari itu Hajji Abbas menyuruh Midun untuk berhati-hati dengan kacak dan menjaga informasi ini sebagai rahasia diantara mereka saja.

Pada bab ini konflik menyankut dengan

-               Budaya/ agama/ social

-               Dendam kacak dengan Midun