Kuis Pertama untuk Novel Sengsara Membawa Nikmat karya Tulis
Sutan Sati
Rayhan Karim Arazi
9/4/2017
Bab 1: Bermain Sepak Raga
Jelaskan apa maksud kata “cempedak hutan”, yang diucapkan
Kadirun pada saat
melihat Kacak jatuh terduduk ketika bermain sepak raga?
Jawaban:
Cempedak Hutan merupakan refrensi mengenai kenangan Midun
bersama kawan kawannya, ketika sedang menggembala kerbau, lalu memasuki hutan.
Saat midun mengatakan harimau, sehingga membuat teman – temannya takut, lalu
terdengar suara di kelilingnya, yang tidak lama terungkap bahwa itu lah hanya
cempedak hutan yang baru jatuh.
Bab 2: Senjata Hidup
Syarat berguru silat itu ialah: beras sesukat, kain putih
sekabung, besi sekerat
(pisau sebuah), uang serupiah, penjahit (jarum) tujuh, dan
sirih pinang
selengkapnya. Segala barang-barang itu sebenarnya kiasan
saja semuanya.
Jelaskan makna yang tersirat dari persyaratan tersebut,
berdasarkan yang dijelaskan
di Bab 2 – Senjata Hidup!
Jawaban:
Beras sesukat: gunanya akan dimakan guru,
selama meng- ajari anak muda yang hendak belajar itu; seolah-olah me- ngatakan:
perlukanlah mengajarnya, janganlah dilalaikan sebab hendak mencari penghidupan
lain.
-
Beras akan dimakan oleh guru, saat mengajari muridnya, dan juga mengigatkan
agar tidak lalai sebab hendak mencari penghidupan lain
Kain putih: kain putih berarti “alas tobat” yang mengartikan
bahwa murid yang diajarinya itu akan menerima apa saja yang diajarkan gurunya.
Kain itulah yang akan digunakan ketika murid tersebut mati.
Besi sekerat: artinya adalah pengajaran yang tajam dan sangat mendetail
diberikan oleh sang guru kepada muridnya
Uang serupiah: untuk membeli rokok untuk
gurunya agar dapat digunakan untuk melepaskan lelah saat mengajar.
Penjahit (jarum) tujuh: artinya adalah guru akan mengajarkan
muridnya dengan pengajaran yang tajam seperti jarumyna.
Sirih pinang: sama seperti rokok,
sirih pinang dapat digunakan guru untuk melepaskan lelah. Sirih pinang ini
dikonsumsi dengan mengunyahnya. Dan ini pun sudah menjadi adat yang biasa di Minangkabau.
Bab 3: Dimusuhi
a. Tunjukkan bukti profile caring sebagai kearifan lokal
yang diterapkan
penduduk kampung, tempat Midun tinggal!
Jawaban:
Di kampung itu, jika ada
pekerjaan berat, orang – orang warga sekita suka saling menolong. Bahkan
pekerjaannya pun tidak berupah, melainkan dilakukan dari hati sepenuhnya. Contohnya
jika ada seseorang dalam bahaya, maka mereka akan siap membantunya. Bahkan
tidak di kampungnya saja, memang sudah ada di seluruh tanah Mingangkabau sikap
ini, yang boleh juga dikatakan sudah
turun menurun dari nenek moyang nya.
Dalam hal ini, profile caring
yang ditunjukan oleh penduduk kampung, adalah membantu keluarga midun menggirik
padi di tempatnya bersama- sama, sesuka hati. Tidak dikasih upah, melainkan
tamu yang datang disamput dengan sopan dan hormat, dan diberi minuman dan
makanan, rokok, dan juga tempat untuk beristirahat.
b. Apa panggilan Pak Midun kepada istrinya (ibunya Midun)?
Buktikan dengan
mengutip pernyataannya kepada ibu Midun!
Panggilan Pak Midun kepada istrinya adalah Polam
"Engkau pula, Polam," kata Pak Midun sambil
berpaling kepada istrinya, "katakanlah kepada kaum keluarga, bahwa kita
akan mengirik padi hari Ahad itu. Ipar besan yang patut diberi tahu, orang
sekampung yang akan dipanggil untuk mengirai dan mengangin padi dan orang-orang
yang akan menolong kerja dapur. Hal itu semuanya pekerjaanmu."
Bab 4: Membalas Dendam
Apa yang menyebabkan orang-orang di pasar takut saat tokoh
Pak Inuh datang ke
pasar? Jelaskan dengan disertai bukti kutipan!
Jawaban:
Pak inuh ini dulu sangat
pemberani dan ialah yang membantu mengamankan kampungnya dari perusuhan. Namun
sekarang Pak inuh ini sudah menjadi gila. Pak Inuh ini sejak itu diurus oleh
tuanku laras, karena mereka satu keluarga. Pak inuh tidak dibiarkan keluar oleh
tuanku laras, karena jika ia keluar selalu membuat keributan dan menggangu warga sekitar dengan memukul,
membuat kerusuhan dan lain – lain, sehingga warga sekitar sejak itu menjadi
takut terhadapnya.
Bab 5: Berkelahi
a. Bagaimana menurutmu berkaitan dengan hal yang dilakukan
Midun menolong
istri Kacak yang hanyut di sungai, sedangkan menyentuh
perempuan yang
bukan mahram diharamkan dalam Islam?
Jawaban:
Islam memang mengharamkan zina,
tetapi dalam hal ini, Midun menyentuh istri kacak ialah tidak lain untuk
menolong nya yang sedang terhanyut di sungai, bahkan di Islam sendiri kita
diharuskan untuk tolong menonlong. Jadi menurut saya, hal ini bukan lah masalah
besar yang perlu di debatkan, terutama soal zina, karena yang namanya menolong,
orang itu pasti menolong dengan apapun caranya. Karena tidak mungkin pada saat
itu, Midun akan memanggil wanita lain untuk menolong Istri kacak keluar dari
sungai karena Midun tidak diperbolehkan menyentuh, maka akan memakan waktu yang
lama sehingga tidak dapat diselamatkan, belum lagi kalau wanita itu tidak bisa
menolongnya, sama – sama meninggal hanyut di sungai. Masalah inilah yang masih
belum dipahami orang – orang kebanyakan, mereka hanya melihat dari satu sudut
pandang saja.
b. Uraikan dengan bahasa yang sederhana, cara membela diri
yang dilakukan Pak
Midun saat berhadapan dengan Ma Atang!
Jawaban:
Pendekat sutan membela diri saat
berhadapan dengan Ma Atang dengan menangkis pisau yang ada pada Ma Atang, lalu
pada saat Ma Atang sedang menikam Pendekar Sutan, Pendekar Sutan dapat
kesempatan untuk menendang pada bagian alat vitalnya, sehingga Ma Atang
akhirnya pun pingsan.
c. Jelaskan bagaimana tipu muslihat dalam perkelahian yang
diterangkan oleh
Haji Abbas kepada Midun dan Maun!
Jawaban:
Haji abbas menjelaskan kepada
Midun dan Maun mengenai teknik tipu muslihat dalam perkelahian dapat dilakukan
dengan menymbangkan langak. Jangan sekali-kali maju, selalu mengundurkan diri, sambal
menangkis serangan. Kalau ada kesempatan cari tempat yang tiga persegi, di
tempat itulah musah susah mengenai kita.
Haji Abbas berkata:
“Misalnya mengumpan orang dengan pura-pura menyumbangkan langkah.
Tetapi manakala dalam perkelahian banyak, artinya engkau seorang
dipersama-samakan orang, jangan sekali-kali maju. Hendaklah engkau selalu
mengundurkan diri, sambil menangkis serangan orang. Dan kalau dapat, carilah
tempat vang tiga persegi, yang dinamakan orang: kandang sudut. Di tempat itu,
sukarlah orang mengenai kita."
Bab 6: Pasar Malam
Jawaban:
Bagaimana penafsiranmu dengan kutipan yang diucapkan tokoh
Maun, “"Jika pandai
menjalankan perniagaan, memang lekas benar naiknya.Tapi
jatuhnya mudah pula.”?
Jelaskan!
Pandai dalam menjalankan perniagaan bisa dibilang dalam
kalimat lain yaitu pandai berbisnis. Dalam kutipan ini menjelaskan bahwa jika
pandai berbisnis, tentu aka ada saat di mana kita akan berada di atas
(memperoleh keuntungan yang banyak) dengan waktu yang cepat, tetapi mudah pula
jatuhnya (memperoleh kerugian).
Bab 7: Pacuan Kuda
Apa yang diusulkan Maun bila berjalan berdua dengan Midun ke
pacuan kuda, sebagai
suatu sikap waspada?
Jawaban:
Maun mengusulkan agar tidak lama – lama di pacuan kuda.
Ketika sudah habis melihat pacuan kuda, langsung pulang saja jangan berlama - lama
sehabis itu.
“Jika
ada apa-apa yang ter- jadi, jangan engkau larang-larang lagi, sebagai ketika
engkau berkelahi dengan Kacak dahulu. Saya tahu apa yang akan saya perbuat,
untuk keselamatan diri kita berdua. Jangan lagi kita lama-lama di pacuan. Asal
sudah kita melihat pacu boko, kita terus pulang saja.”
Bab 8: Menjalani Hukuman
a. Bagaimana kisah hidup Gempa Alam? Apa kesamaannya dengan
yang dialami
Midun?
Gempa Alam menjelaskan bagaimana
cerita kisah dia memiliki kesamaan dan kemiripan, kecuali hanya pada bagian
awalnya saja. Ia menjelaskan bahwa yang memusihinya memiliki jabatan tinggi.
Dia juga dipaksa menikah pada umur yang masih muda (16 tahun) tidak lama
istrinya meninggal karena belum cukup bulannya. Dimana dia tidak diperlakukan
adil oleh Tuan ku laras, sampai – sampai ia melakukan pekerjaan babu. Ia pun
sempat dipenjara karena menikam kemenakan tuan ku laras. Ia melakukan itu
karena berani menggantikan janda tuanku laras.
b. Apa yang diajarkan Gempa Alam untuk menghadapi hukuman di
penjara?
Gempa Alam mengajarkan kepada
Midun agar tidak khawatir, beranikan hati, dan tetapkan iman, maka ia berkata
kepada Midun bahwa insyallah Ia akan selamat. Ia juga memberi nasehat kepada
Midun agar memberanikan hatinya, jangan takur menentang bahaya yang diterima,
dan harus juga menunjukan bahwa Midun adalah laki – laki, dalam arti lain
adalah laki – laki yang kuat, tidak lemah.
“kalau
ada sekalipun Midun jangan khawatir, beranikan hati, tetapkan iman, insya Allah
selamat. Apalagi Midun saya lihat seorang anak muda yang tangkas, takkan mudah
diperbuat orang semau-maunya saja. Sekali lagi saya katakan, beranikan hatimu,
jangan takut menentang bahaya apa pun jua. Tunjuk- kan tanda engkau laki-laki,
bila perlu.”
Baccarat | Free Baccarat & More at Foursquare
ReplyDeleteOur expert Baccarat 메리트 카지노 experts have been providing you with 카지노사이트 the best betting tips, the most innovative and 바카라 most popular card games.